Motivadi Hidup

*MANTRA KEBERUNTUNGAN*

Seorang pemuda duduk di depan pintu rumahnya, dengan wajah terlihat *murung* dan *lesu*..

Tak lama kemudian, lewatlah seorang peramal menyapa,

“Wahai anak muda, mengapa engkau begitu murung dan lesu?”

Si pemuda menjawab dengan sedih,

“Aku ini *orang paling malang* di muka bumi. sudah seminggu ini aku dagang, tapi tak ada seorangpun yang datang membeli daganganku..”

Mendengar hal itu si peramal membuka buku ramalannya, lalu ekspresi wajahnya menyeringai gembira,

“Anak muda, *buanglah wajah murungmu!* sebab esok hari adalah hari keberuntunganmu. Kau akan memperoleh keuntungan yang besar!”

Lalu sebelum si peramal mengajarkan mantra penarik rejeki dan keberuntungan kepada si pemuda, ia mengatakan,

"Tahukah kau anak muda? tidak semua orang *memiliki kesempatan hidup* lagi hari ini? bukankah ini adalah hal yang layak untuk kau syukuri?"

"Sadarilah tidak semua orang *memiliki tubuh yang sehat* hari ini, bukankah kesehatanmu hari ini layak dan patut untuk kau berterima kasih?"

Anak muda tersebut menggangguk pelan mencoba memahami ucapan sang peramal..

Lalu sipemuda diminta untuk mengucapkan mantra penarik rejeki dan keberuntungan dengan perasaan syukur dan suka cita,

" *Terima kasih* Tuhan, atas rejeki, keberuntungan, dan keajaiban hidup yang *aku terima* saat ini, Tuhan *aku siap untuk menerima* datangnya kembali rejeki, keberuntungan, dan keajaiban hidup berikutnya esok hari.."

Setelah mengucapkan mantra tersebut, si pemuda menjadi bersemangat, senyum nya langsung mengembang, lalu bergegas ia menyiapkan dagangan dan membersihkan kiosnya dengan *hati gembira* *perasaan optimis* *harapan positif* mendapat banyak pembeli esok pagi..

Esoknya di pasar, si pemuda dengan ekspresi *wajah gembira*, mata berbinar, *penuh gairah* dan *semangat* menawarkan dagangannya..

Melihat *antusias*, *semangat*, dan *senyum* si pemuda, penduduk pun berdesak-desakan tertarik untuk datang ke kiosnya dan membeli dagangannya..

Seketika si pemuda *merasa senang* dan *bahagia* sekali!

Sorenya ia pulang ke rumah dengan puas serta berujar,

“Siperamal benar, hari ini aku mendapatkan banyak keuntungan, keberuntunganku berjalan dengan baik. tapi bagaimana jika keberuntunganku sudah habis? hari keberuntunganku kata siperamal kan cuma hari ini?”

Esoknya, ia tidak begitu bersemangat menggelar daganganya..

Saat itu juga *apa yang di kwatirkan* si pemuda benar-benar *terwujud*..

Dagangannya sama sekali tak ada yang membeli sama sekali, bahkan ia tak bersemangat sekali menawarkan dagangannya..

"Benar-benar *hari yang sial*, *hari yang buruk* sekali!.." gerutunya dalam hati

Si pemuda yang sedih segera mencari sang peramal..

Sesampainya di depan peramal, ia menceritakan pengalamannya..

Ia minta agar siperamal mau mengajarkan mantra penarik keberuntungan yang bisa berefek dalam jangka panjang..

Mendengar hal ini si peramal hanya tersenyum dan berkata,

“Anak muda, kau tinggal mengucapkan mantra yang sudah aku ajarkan, dan kau tinggal *mempraktekkan* dengan mengucapkannya ketika kau merasa mendapatkan kejaiban hidup, ketika daganganmu sangat laris, bukankah itu adalah sebuah *keajaiban hidup?* bukankah hal itu *layak untuk kau syukuri?*"

"Anak muda, sesungguhnya aku tidak melakukan apapun. aku tidak bisa mengubah hidupmu, aku tidak bisa membuat hidupmu beruntung, *engkaulah yang membuat harimu beruntung*.."

"Ketika aku mengatakan *ramalan baik* tentang harimu, dan kau mengucapkan mantra keberuntunganmu, *hatimu menjadi ringan* dan *terhibur*, senyummu *mengembang indah*, wajahmu *terlihat manis*, matamu *berbinar optimis*, seketika semua yang ada didirimu *terlihat menyenangkan*, suaramu *enak didengar*..itulah yang membuat banyak orang *senang menghampirimu*, *harimu cerah*, dan harimu *diliputi keberuntungan*.."

"Sekarang, lihatlah dirimu saat ini! *wajahmu cemberut*, *senyummu menghilang*, dan *nada suaramu* terdengar tajam, seperti *ada kemarahan*.."

" *Rasa kesal*, *dongkol*, *jengkel*, *kecewa*, dan *kemarahan* di hatimulah yang *mengacaukan* harimu.."

"Ketahuilah, *tidak ada siapapun* yang bisa mengubah nasibmu, termasuk *tidak ada* mantra ataupun sihir yang *bisa mengubah harimu*.."

" *Dirimu sendiri* yang menentukan *baik* atau *buruknya* harimu, seberapa *sial* atau *beruntung* dirimu hari itu..”

"Maka, mulailah setiap pagi hari dengan mengucapkan *mantra keberuntungan*, dengan *rasa syukur* dan *kegembiraan* atas keajaiban hidup yang sudah kau terima, sambutlah hari dengan *antusias*, *semangat*, *gairah hidup penuh optimis* menjalani hidup.."

" *Tebarkan* senyum manis dan keceriaanmu, sebab hal ini akan memancarkan *aura kebahagiaanmu*, yang akan menarik banyak orang disekitarmu ingin datang mendekatimu, sebab semakin banyak orang yang *menyukaimu*, maka sudah pasti semakin besarlah keberuntunganmu.."

"Dan satu hal lagi yang paling penting.. ketika kau *yakin* dan *percaya* akan adanya keajaiban hidupmu, ketika kau *yakin* dan *percaya* akan hari keberuntunganmu, *apapun* yang kau yakini itu akan *mewujud nyata* dalam hidupmu..

"Maka *hati-hatilah* dengan pikiranmu, *jagalah* prasangkamu, dan *kuncilah* mulutmu, jika kau hanya ingin *mengatakan hal yang buruk* tentang hidupmu!"

So, *Let's Transform!*

🙏
Hermawan GS

Komentar

Postingan Populer